Senin, 26 Desember 2011

Keterampilan mengkomunikasikan


Yang dimaksud dengan keterampilan mengkomunikasi disini adalah keterampilan untuk menyampaikan apa yang ada didalam pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun secara tertulis. Keterampilan komunikasi memang perlu dikembangkan karena merupakan keterampilan yang sangat penting untuk memupuk kemampuan siswa demi hari depannya.

Keterampilan ini juga merupakan suatu kebutuhan yang hakiki bagi setiap anak untuk menyampaikan apa yang mereka ketahui kepada orang lain dalam rangka pengembangan aktualisasi diri maupun pengembangan ilmu pengetahuan.
Keterampilan komunikasi lisan dapat dikembangkan secara dini pada diri anak melalui berbagai cara. Salah satu yang efektif adalah member kesempatan kepada mereka untuk bekerja kelompok, diskusi kelompok, dan menyampaikan hasil diskusinya kepada kelas. Teman sebaya merupakan mitra yang sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan komunikasi secara verbal karena selama proses berlangsung boleh dikatakan tidak ada hambatan psikologis. Bandingkan misalnya suatu komunikasi antara guru dengan siswa, dimana siswa biasanya mengalami hambatan psikologis karena takut ketahuan bodohnya.

Komunikasi memang merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan diri anak, karena mereka akan mendapatkan banyak masukan maupun pengetahuan dari orang lian, memperoleh perbaikan terhadap konsepsinya serta kemampuan sosialnya.
Keterampilan mengkomunikasi tertulis dapat berbentuk tulisan, grafik maupun gambar-gambar. Pengembangan keterampilan ini memerlukan bantuan dan fasilitas dari pihak sekolah dan guru. Mereka membutuhkan ruang pameran, dinding untuk menempel karyanya, alat-alat seperti kertas, tinta warna, cat dan sebagainya yang mungkin tidak mampu ditanggulangi oleh anak-anak.

Karya tulisnya tidak harus dalam bentuk karya tulis ilmiah tetapi dapat berbentuk esei bebas, bahkan dapat berbentuk puisi. Pameran yang diselenggarakan oleh sekolah pada setiap akhir semester misalnya sangat mungkin merupakan saat yang ditunggu-tunggu siswa untuk dapat menampilkan kehebatannya. Maka tugas guru dalam hal ini adalah memberikan motivasi, pengarahan, mengorganisasikan serta memberikan kemudahan agar semua bentuk keterampilan proses dapat berkembang pada diri siswa sesuai dengan tingkat kedewasaannya.

Rabu, 21 Desember 2011

Selamat Datang di BlogQ..

Blog ini menyuguhkan sesuatu tentang Fisika yang akan membuat Anda yang belum mengenal Fisika akan tertarik dan sangat ingin mengenalnya, sedangkan bagi Anda yang sudah mengenal Fisika, Anda akan merasa bangga dan ingin mengenalnya lebih dalam dan dalam lagi.
Pemilik Blog ini terinspirasi dari kebanggaannya dengan Dunia Fisika yang sangat luar biasa. Baginya Fisika itu indah dan simfoninya membuat semua orang yang telah mengenalnya menjadi sesuatu yaww..Simfoni disini adalah indahnya semua kejadian yang tidak kita sadari yang ternyata ada konsep fisika di dalamnya.
Disini Anda bisa belajar Fisika dan mengetahui tentang pembelajaran Fisika yang Up to date. Bukan hanya Pembelajarannya saja yang up to date, dengan Simfoninya Anda akan semakin yakin begitu berpengeruhnya Fisika di kehidupan Anda.
semoga anda senang berkunjung ke blog ini.. dan semoga artikel yang disuguhkan bermanfaat untuk anda..
selamat mengikuti.

Selasa, 20 Desember 2011

Hukum III Newton


Pada Hukum II Newton, kita belajar bahwa gaya-gaya mempengaruhi gerakan benda. Dari manakah gaya tersebut datang ? dalam kehidupan sehari-hari, kita mengamati bahwa gaya yang diberikan kepada sebuah benda, selalu berasal dari benda lain. gerobak bergerak karena kita yang mendorong, paku dapat tertanam karena dipukul dengan martil, buah mangga yang lezat jatuh karena ditarik oleh gravitasi bumi, demikian juga benda yang terbuat dari besi ditarik oleh magnet. Apakah semua benda bergerak karena diberikan gaya oleh benda lain ?
Eyang Newton mengatakan bahwa kenyataan dalam kehidupan sehari-hari tidak semuanya seperti itu. Ketika sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain maka benda kedua tersebut membalas dengan memberikan gaya kepada benda pertama, di mana gaya yang diberikan sama besar tetapi berlawanan arah. Jadi gaya yang bekerja pada sebuah benda merupakan hasil interaksi dengan benda lain. Anda dapat melakukan percobaan untuk membuktikan hal ini. Tendanglah batu atau tembok dengan keras, maka kaki anda akan terasa sakit (jangan dilakukan). Mengapa kaki terasa sakit ? hal ini disebabkan karena ketika kita menendang tembok atau batu, tembok atau batu membalas memberikan gaya kepada kaki kita, di mana besar gaya tersebut sama, hanya berlawanan arah. Gaya yang kita berikan arahnya menuju batu atau tembok, sedangkan gaya yang diberikan oleh batu atau tembok arahnya menuju kaki kita. Ketika kita menendang bola, gaya yang kita berikan tersebut menggerakan bola. Pada saat yang sama, kita merasa gaya dari bola menekan kaki kita. Jika anda punya skate board, lakukanlah percobaan berikut ini sehingga semakin menambah pemahaman anda. letakan papan luncur alias skate board di dekat sebuah tembok. Berdirilah di atas skate board (papan luncur) tersebut dan doronglah tembok dihadapan anda. Apa yang anda alami ? skate board tersebut meluncur ke belakang. Aneh khan ? padahal anda tidak mendorong skate board ke belakang. Skate board meluncur ke belakang karena tembok yang anda dorong membalas memberikan gaya dorong kepada anda, di mana arah gaya yang diberikan tembok berlawanan arah dengan arah dorongan anda. anda mendorong tembok ke depan, sedangkan tembok mendorong anda ke belakang sehingga skate board kesayangan anda meluncur ke belakang. Jika anda tinggal di tepi pantai dan termasuk anak pantai, lakukanlah percobaan dengan menaiki perahu dan melemparkan sesuatu, entah batu atau benda lain ke luar dari perahu. Lakukanlah hal ini ketika perahu sedang diam. Amati bahwa perahu akan bergerak ke belakang jika anda melempar ke depan, dan sebaliknya. Serius… diriku pernah mencobanya. Nah, semua penjelasan panjang lebar ini adalah inti Hukum III Newton.

Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.
Secara matematis Hukum III Newton dapat ditulis sebagai berikut :
F A ke B = – F B ke A
F A ke B adalah gaya yang diberikan oleh benda A kepada benda B, sedangkan F B ke A adalah gaya yang yang diberikan benda B kepada benda A. Misalnya ketika anda menendang sebuah batu, maka gaya yang anda berikan adalah F A ke B, dan gaya ini bekerja pada batu. Gaya yang diberikan oleh batu kepada kaki anda adalah – F B ke A. Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya reaksi tersebut berlawanan dengan gaya aksi yang anda berikan. Jika anda menggambar tanda panah yang melambangkan interaksi kedua gaya ini, maka gaya F A ke B digambar pada batu, sedangkan gaya yang diberikan batu kepada kaki anda, – F B ke A, digambarkan pada kaki anda.
Persamaan Hukum III Newton di atas juga bisa kita tulis sebagai berikut :
Faksi = -Freaksi
Hukum warisan eyang Newton ini dikenal dengan julukan hukum aksi-reaksi. Ada aksi maka ada reaksi, yang besarnya sama dan berlawanan arah. Kadang-kadang kedua gaya tersebut disebut pasangan aksi-reaksi. Ingat bahwa kedua gaya tersebut (gaya aksi-gaya reaksi) bekerja pada benda yang berbeda. Berbeda dengan Hukum I Newton dan Hukum II Newton yang menjelaskan gaya yang bekerja pada benda yang sama.
Gaya aksi dan reaksi adalah gaya kontak yang terjadi ketika kedua benda bersentuhan. Walaupun demikian, Hukum III Newton juga berlaku untuk gaya tak sentuh, seperti gaya gravitasi yang menarik buah mangga kesayangan anda. Ketika kita menjatuhkan batu, misalnya, antara bumi dan batu saling dipercepat satu dengan lain. batu bergerak menuju ke permukaan bumi, bumi juga bergerak menuju batu. Gaya total yang bekerja pada bumi dan batu besarnya sama. Bumi bergerak ke arah batu yang jatuh ? masa sich… karena massa bumi sangat besar maka percepatan yang dialami bumi sangat kecil (Ingat hubungan antara massa dan percepatan pada persamaan hukum II Newton). Walaupun secara makroskopis tidak tampak, tetapi bumi juga bergerak menuju batu atau benda yang jatuh akibat gravitasi. Bumi menarik batu, batu juga membalas gaya tarik bumi, di mana besar gaya tersebut sama namun arahnya berlawanan.

Metode Pembelajaran yang didunakan anak usia SMP


Dari sekian banyaknya model-model pembelajaran, secara umum ada tiga model pembelajaran yang dapat digunakan untuk karakteristik anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu:
1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pengetahuan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu; pengetahuan deklaratif dan pengetahuan procedural. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu konsep. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana seseorang melakukan sesuatu. Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan procedural maupun pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari langkah demi langkah.
Metode yang digunakan dalam model pembelajaran ini yang lebih dominan adalah metode Tanya Jawab, metode Ceramah, dan lain-lain. Model ini harus dikemas melibatkan terjadinya interaksi multi arah. Model pembelajaran langsung mempunyai fase-fase penting diantaranya :
·         Fase pendahuluan, pada fase ini guru menyampaikan kompetensi apa yang harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran, memotivasi belajar, mengingatkan materi prasyarat.
·         Fase Presentasi materi,guru dengan menggunakan metode ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan Tanya Jawab).
·         Kemudian fase terakhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih, menyimpulkan hasil belajar dan memberikan umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Sumber : Drs. Sumardi Pengembangan Model Pembelajaran, Widyaiswara LPMP Yogyakarta
2. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk bekerja dalam suatu tim untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk tujuan bersama. Model kooperatif merupakan model pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk mencapai kompetensinya dengan menekankan kerjasama antar siswa. Dengan demikian, metode mengajar yang digunakan guru adalah diskusi kelompok. Adapun ciri-ciri model pembelajaran kooperatif antara lain :
a.       Untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan, siswa belajar dalamkelompok.
b.      Kelompok dibentuk dari siswa dengan memperhatikan kemampuan, gender, ras, budaya dan suku.
c.       Penghargaan diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
Pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan penting, yaitu :
1)      Hasil Belajar Akademik. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan proses konstruksi siswa terhadap pengetahuan yang dipelajarinya.
2)      Penerimaan terhadap keberagaman. Menumbuhkembangkan interaksi sosial bagi siswa. Siswa akan lebih mudah menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan latar belakang.
3)      Pengembangan ketrampilan social. Mengembangkan saling percaya dengan berbagi tugas dalam kelompok, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mempresentasikan dan lain-lain.
Langkah dan kegiatan guru dalam Model Pembelajaraan Kooperatif.
Fase Indikator Kegiatan Guru
1)      Apersepsi Guru menyampaikan kompetensi yang harus ditunjukkan siswa, memotivasi siswa, mengingatkan materi prasyarat
2)      Menyajikan informasi Guru menyampaikan informasi secukupnya, berupa cara kerja, atau cara menyelesaikan tugas
3)      Membentuk Kelompok Guru memberikan arahan cara membentuk kelompok
4)      Membimbing kelompok bekerja Guru memberikan bimbingan kepada kelompok yang memerlukan
5)      Evaluasi Guru melakukan kesimpulan akhir, evaluasi proses maupun hasil belajar
6)      Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan kepada setiap kelompok maupun individual
3. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction)
Model PBM (Problem Based Instruction) adalah suatu metode yang
diajarkan dengan melihat fakta yang berkembang atau berdasarkan
masalah yang ada kemudian akan dilakukan diskusi dan pemecahan masalah tersebut. Model Pembelajaran berdasarkan pada masalah tertentu, bertujuan untuk:
a.       Membantu siswa mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan memecahkan masalah.
b.      Belajar menjadi peranan sebagai orang dewasa.
c.       Belajar Mandiri.
Pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah sebagai berikut :
1)      Penetapan Tujuan Guru mendeskripsikan tujuan model pembelajaran masalah.
2)      Merancang situasi masalah. Guru merumuskan masalah yang akan dipelajari/ diselidiki siswa. Masalah tersebut harus otentik, dan bermakna bagi siswa.
3)      Organisasi sumber daya dan rencana logistic Guru menyiapkan atau menginformasikan material, sarana atau sumber belajar yang dapat dimanfaatkan siswa dalam memecahkan masalah yang ada.
4)      Orientasi siswa pada masalah. Siswa diberikan pengertian bahwa tujuan pembelajaran berdasarkan masalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, melainkan siswa harus melakukan penelitian terhadap masalah penting untuk biasa belajar mandiri.
5)      Mengorganisasikan siswa untuk belajar. Mengembangkan ketrampilan kerjasama antar siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bergotong royong. Guru membantu siswa yang memerlukan dalam merencanakan penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan.
6)      Assessment dan evaluasi.  Sistem assessment yang dilakukan adalah penilaian otentik yang menyangkut penilaian proses berfikir siswa dan juga penilaian hasil belajar.

Perkembangan anak usia SMP


Selama di SMP/ MTs seluruh aspek perkembangan manusia yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik mengalami perubahan sebagai masa transisi dari masa anak-anak menjadi masa dewasa. Masa remaja dan perubahan yang menyertainya merupakan fenomena yang harus di hadapi oleh guru. 
a. Perkembangan aspek kognitif
rajoo T.V (1986) menyatakan bahwa aspek kognitif meliputi fungsi intelektual seperti pemahaman, pengetahuan dan ketrampilan berpikir. Untuk siswa SMP perkembangan kognitif utama yang dialami adalah formal operasional, yang mampu berpikir abstrak dengan menggunakan simbol-simbol  tertentu atau mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal yang tidak terikat lagi oleh objek-objek
yang bersifat konkrit, seperti peningkatan kemampuan analisis, kemampuan mengembangkan suatu kemungkinan berdasarkan dua atau lebih kemungkinan yang ada, kemampuan menarik generalisasi
dan inferensasi dari berbagai kategori objek yang beragam. Selain itu ada peningkatan fungsi intelektual, kapabilitas memori dalam bahasa dan perkembangan konseptual. Dengan kata lain, bahasa merupakan salah satu alat vital untuk kegiatan kognitif.
b.      Perkembangan aspek afektif
Menurut Arajoo T.V (1986), ranah afektif menyangkut perasaan, modal dan emosi. Perkembangan afektif siswa SMP mencakup proses belajar perilaku dengan orang lain atau sosialisasi. Sebagian besar sosialisasi berlangsung lewat pemodelan dan peniruan orang lain.
c.       Perkembangan psikomotorik
Wuest & Combardo (1974) menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotorik seusia SMP ditandai dengan perubahan jasmani dan fisiologis sex yang luar biasa. Salah satu perubahan luar biasa tersebut adalah perubahan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan mereka, dan kadang mengalami proses pencarian jati diri.